Kamis, 03 September 2015

Keragaman Sastra dan Pendidikan

Esai: Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan Masalah Keragaman Budaya Indonesia

Keragaman Sastra dan Pendidikan

Indonesia dengan keragaman budaya  dan alamnya mengahantarka bangsa ini menjadi salah satu negara dengan objek penelitian penting dalam berbagai sektor.  Keberagaman tersebut mampu menyerap berbagai kalangan terkait untuk melakukan berbagai penelitian. Keberagaman itu pula yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang unik, yang menjadikannya ciri khas bagi bangsa ini.

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang tersebut di atas. Melihat dari luasnya teritorial negara ini sebanding dengan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Semakin tinggi angka tersebut semakin tinggi pula kebutuhan untuk memenuhinya. Inilah hukum kausalitas yang ditimbulkan, yaitu berbagai permasalahan terkait dengan pendidikan. Lebih sempit lagi saya akan membahas mengenai pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan kaitannya dengan keberagaman budaya yang ada.

Belajar adalah hal yang selalu dituntut dalam hidup setiap insan di dunia. Kita ketahui bersama bahwa aytat pertama dalam Al-Qur'an yang diturunkan ke bumi ialah berkaitan dengan pendidikan. Bacalah!, hanya dengan memahami kalimat perintah itu secara eksplisit saja kita sudah memahami apa yang harus dilakukan ketika ayat ini turun, lebih lanjut para mufasir  menjelaskan apa yang terkandung di dalamnya.

Para pembelajar adalah ia yang selalu menempatkan jiwa ingin tahunya di atas segalanya. Hingga tidak ada pekerjaan lain pun yang ia senangi kecuali belajar. Soal belajar mengaja Peter F. Drucker pernah mengatakan bahwa, "belajar dan mengajar secara berkesinambungan harus menjadi begian dari pekerjaan." karena memang belajar tidak mungkin lepas daripada mengajar.

Peran sekolah boleh dikatakan sangatlah strategis dalam menumbuhkan cipta rasa maupun karya keindonesiaan. Beragamnya budaya dan bahasa yang ada menambah kekayaan bangsa Indonesia. Melalui karya sastra, pengarang dapat menggambarkan sejarah, adat istiadat masa lalu, suku, bahasa, dan budaya. Semua jelas terdeskripsikan dalam lembaran karya sastra yang disandarkan pada persatuan Indonesisa.

Pendidik harus dapat menyelaraskan keberagaman karya sastra Indonesia dengan metode pembelajaran yang tepat, agar tercipta perpaduan yang dapat menghantarkan tujuan dari lahirnya karya sastra tersebut. Peserta didik yang beragam hendaknya menjadikan pendidik lebih kreatif dalam menyajikan pengajaran sastra Indonesia. Jadikan mereka individu-individu yang menanamkan  kearifan lokal yang tersurat maupun tersirat dalam berbagai karya sastra.

Sastra Indonesia adalah karya sastra yang lahir dengan bahasa Indonesia dan unsur instrinsik maupun ektrinsiknya pun berkaitan dengan Indonesia. Sastra pada gilirannya dapat menggambarkan berbagai sisi kehidupan manusia yang menjadi corak dari masing-masing asal budayanya. begitupun sastra Indonesia. Sastra Indonesia merupakan salah satu bentuk pengungkapan pemikiran tentang masyarakat baru Indonesia (Rumusan Seminar Politik Bahasa tahun 1999).

Bahasa Indonesia sebagai sarana pengucapan karya sastra Indonesia modern, menurut Kuntjaraningrat (1985:527--538), merupakan wujud nyata kebudayaan nasional bangsa Indonesia. Kehadiran sastra Indonesia modern yang menggunakan bahasa Indonesia memenuhi fungsi: (1) memperkuat identitas orang sebagai suatu bangsa, yaitu bangsa Indonesia; (2) memperkuat solidaritas di antara warga negara dari negara yang bersangkutan sehingga memperkukuh persatuan Indonesia.

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia akan sangat berarti jika sang pendidik benar-benar mengetahui etentitas dari apa yang harusnya ia ajarkan. Maka fungsi-fungsi yang tersebut akan menjadi output pembelajaran sastra yang diimplementasikan dalam dunia kependidikan terutama dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Jika selama ini pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia terasa begitu jauh dengan karya-karya sastra aslinya, itulah mengapa seakan-akan kebudayaan lokal makin tergerus oleh arus globalisasi. Harus ada langkah yang dirubah, harus ada jalan yang diperbaharui. Dengan menyajikan karya sastra secara konkret kepada peserta didik, maka diharapkan nilai-nilai yang terkandung akan lebih meresap ke dalam hati dan perasaan mereka. Jangan jadikan keberagaman budaya menjadi jurang pemisah antara etnis satu dengan lainnya. Antara satu suku dengan suku lainnya, maka sastra menjawabnya dengan keberagaman makna yang telah dirangkai dalam ribuan kata oleh sang pengarang.

Keindahan dalam sebuah karya sastra adalah ketika seorang pengarang dapat menggambarkan begitu banyak perbedaan dalam satu karya utuh yang kita sebut sastra. Pengarang mampu menciptakan begitu banyak tokoh yang berbeda, padahal berasal dari otak yang sama. Ia ciptakan alur yang begitu meliku, hingga para pembaca terenyuh dibuatnya. Namun itu tidak lain adalah untuk memperindah paduan karyanya.[]

Ishaq Robin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sempatkan untuk berkomentar dalam bentuk kritik maupun saran. Jadilah pengunjung dan komentator yang baik.