Sabtu, 05 September 2015

“Mencari” Jawaban dari Gadis Lembah Esai analisis dan tafsiran puisi Mencari karya Sanusi Pane

Mencari” Jawaban dari Gadis Lembah
Esai analisis dan tafsiran puisi Mencari karya Sanusi Pane
oleh Ishaq Robin 1113013000056

Tema besar yang dibawa oleh puisi ini tersurat dengan jelas pada judul yang diberikan penulis, yaitu mencari. Lebih dalam kita membaca puisi ini, maka akan kita temukan makna yang lebih dalam mengenai pencarian yang dilakukan si aku-. Kesungguhan aku- dalam mencari rupanya memang tidak main-main. Kesungguhan itu terlihat dalam ungkapan mencari, berjalan, melakukan pesiar, dan mengembara di kebun India, Yunani, Roma, dan benua barat.

Tidak cukup dengan itu, aku- tetap mencari dalam segala bacaan yang didapatkkannya diperpustakaan dunia bahkan menelisik dan mengkaji ulang pemikiran filsafat mengenai asal, sebab, dan hukum segala yang ada. Hingga sampailah pencarian aku- pada apa yang dicari selama perjalanan panjang ini. Bukan pada jarak jauh yang tempuh dan tidak pada bacaan yang dibaca, tempat ia berlabuh adalah pada dirinya sendiri, hati. Hatilah tempat asal kebahagiaan yang selama ini aku- cari dalam pengembaraannya di dunia. Hati yang selama perjalanan hidupnya sudah menanti dirinya untuk menyadari bahwa kebahagiaan ada dalam dirinya.

Analisis mengenai puisi Mencari setidaknya terdapat beberapa bentuk sinonimi, aliterasi, dan konsonansi. Sinonimi merujuk pada penggunaan kata-kata yang maknanya kurang lebih sama atau mirip. Sinonimi dalam puisi Mencari dapat kita jumpai dalam bait pertama, seperti di bawah ini:

Aku mencari
Di kebun India
Aku pesiar 
Di kebun Yunani,
Aku berjalan 
Di tanah Roma,
Aku mengembara
Di benua Barat

Keempat kata tersebut sebenarnya tidak memiliki makna yang sama sebab masing-masing kata  mempunyai nuansa makna yang berbeda. Dalam konteks ini, kata mencari, pesiar, berjalan, dan mengembara mempunyai kesamaan makna parsial yang merujuk pada referen mencari. Keempat kta tersebut saling bertaut karena mengembara memberikan penekana lebih dari kata-kata sebelumnya.

Kemudian dalam puisi Mencari juga ditemukn bentuk aliterasi, yaitu bentuk pengulangan bunyi konsonan yang berada di posisi awal. Aliterasi ini terdapat pada bait kedua baris ke 4 dan 5, sebagai berikut:

Segala filsafat
Sudah kuperiksa

Pemilihan kata segala dan sudah jelas didasarkan pada pertimbangan terciptanya aliterasi agar bunyi yang dihasilkan menjadi musikal. Selanjnutnya dalam puisi mencari juga terdapat bentuk konsonansi, yaitu pengulangan bunyi konsonan di akhir kontruksi. Contoh bentuk ini adalah sebagai berikut:

Akhirnya ‘ku sampai
Ke dalam taman
Hati sendiri

Pemilihan kata tersebut juga terbukti didasarkan pada pertimbangan terciptana bunyi /i/ sehingga terciptalah perulangan bunyi yang musikal berupa sajak dalam yang artistik.

Tafsiran mengenia puisi Mencari dapat kita temukn bahwa aku- sedang berusaha mencari hakikat kebahagiaan dengan ukuran duniawi yang sekiranya dapat membuat manusia bahagia atas apa yang telah diperolehnya. Puisi ini diawali dengan ungkapan:

Aku mencari
Di kebun India

Terlepas dari pengalaman penulis yag pernah berkunjung ke India untuk memperdalam budaya Hindu, India merupakan peradaban tertua selain China dan Romawi. Pada masa kerajaan Moghul yang juga sebagai tanda keemasan pada masa itu, kemajuan teknologi India memang lebih maju terutama dalam hal pertanian. Dalam konteks puisi, aku- berusaha mencari kebahagiaan di kebun India yang terkenal dengan kemajuan dalam bidang pertanian.

Aku pesiar
Di kebun Yunani

Selain terkenal dengan banyaknya tokoh filsafat yang lahir di Yunani yang memiliki kekuatan militer laut yang kuat. Jika dikaitkan dengan puisi Mencari seolah aku- akan mendapatkan kebahagiaan bersamaan dengan persiaran di Yunani.

Aku berjalan
Di tanah Roma

Roma yang digambarkan tanah yang tangguh, banyak kekuatan yang mencoba menaklukan tanah Roma namun kebanyakan telah gagal dalam penaklukan itu. Bangsa Romawi yang pada masanya beribukota Roma, membutuhkan 500 tahun untuk dapat menaklukan wilayah Roma, maka bangsa yang menaklukan Roma dapat dikatakan sebagai kerajaan yang amat kuat. Kaitan dengan puisi Mencari adalah bahwa aku- merasa menemukan kebahagiaan dengan berjalan di tanah yang memiliki ketangguhan.

Aku mengembara
Di benua Barat

Benua Barat yang digambarkan memiliki masa yang suram pada abad pertengahan di mana pada masa itu orang-orang wajib mengikuti dewan gereja, bagi yang tidak akan mendapat hukuman mati. Selain itu kejahatan dan tindak asusila juga merebak pada masa yang sama. Dalam kaitannya dengan puisi Mencari, aku- yang mengembara di benua Barat pasti akan kembali ke asalnya karena seorang pengembara hakikatnya tidak tinggal dalam wilayah tersebut, melainkan hanya sepintas melewatinya. Aku- merasa begitu hebat karena dapat mengembara di benua Barat dengan selamat dan berharap menemukan apa yang ia sebut sebagai kebahagiaan.

Segala buku
Perpustakaan dunia
Sudah kubaca

Perpustakaan merupakan pusat berkumpulnya buku dan buku merupakan sumber bacaan yang mengandung banyak ilmu pengetahuan. Sedangkan dunia merupakan tempat yang amat luas. Jadi, perpustakaan dunia merujuk pada ilmu yang sangat luas dan aku- sudah membaca semuanya. Aku- berharap menemukan kebahagiaan dengan menguasai sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dunia.

Segala filsafat
Sudah kuperiksa

Aku- dalam pencarian bahagianya bahakn menelisik lebih dalam mengenai segala yang ada, asal, sebab, dan hukumnya. Dengan begitu, aku- merasa akan dapat menemukan hakikat kabahagiaan.

Akhirya ‘ku sampai
Ke dalam taman
Hati sendiri
Di sana bahagia
Sudah lama
Menanti daku

Puncak dari pencarian aku- mengenai bahagia akhirnya bermuara pada hatinya sendiri. Hati merupakan tempat segalanya bermula dalam diri manusia. Perjalanan aku- yang melewati kebu India dengan teknologinya, kebun Yunani dengan kekuatan lautnya, dan perjalanan di tanah tangguh Roma, serta pengembaraannya melewati wilayah yang penuh kejahatan tidak membuatnya menemukan hakikat kebahagiaan.

Ilmu yang melimpah dari hasil bacaannya di perpustakaan dunia dan perenungannya mengenai filsafat yang ada pun tak menbuat aku- dapat menemukan kabahagiaan yang ia cari. Akhirnya pada hatinya sendirilah aku- menemukan hakikat kebahagiaan. Hati inilah yang telah lama menunggu dirinya datang kembali setelah pencariaanya pada dunia tak menemukan titik kebahagiaan.

Aku- dan daku dalam puisi ini merujuk pada nama dan sosok yang sama, yaitu penulis, Sanusi Pane. Perjalanan penulis mencari kebahagiaan tidak hanya tersurat dalam puisi Mencari tertapi juga dalam puisi lainnya, penulis tampak sedang bergulat menenai hakikat kebahagiaan yang carinya. Hal ini terlihat dalam puisi Gadis Lembah berikut ini:

Dapatkah kau memberitahu daku.
Di mana gerang tempat bagia,
Di mana damai tidak terganggu,
Di mana jiwa bersuka ria?

Puisi Gadis Lembah menyimpan pertanyaan besar penulis mengenai kebahagiaan. Pertanyaan itu jelas terjawab oleh puisi Mencari, maka inilah jawaban dari Gadis Lembah atas pertanyaan daku (Sanusi Pane).

Gagasan yang dapat ditarik dalam puisi Mencari karya Sanusi Pane ini adalah bahwa kebagaiaan hakikatnya tidak membutuhkan apapun dalam keduniawian. Kebahagiaan yang sesungguhnya tidak perlu dicari melalui kekuasaan, harta, dan jabatan, melainkan ada dalam hati nurani setiap jiwa yang menginginkan sejatinya kebahagiaan itu.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sempatkan untuk berkomentar dalam bentuk kritik maupun saran. Jadilah pengunjung dan komentator yang baik.